Rabu, 08 Februari 2012

Expert System (Sistem Pakar)

        Perkembangan teknologi komputer dewasa ini semakin pesat baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Oleh karena itu, hampir semua pekerjaan manusia dapat diselesaikan dengan komputer. Alasan mengapa komputer lebih cenderung dikatakan sebagai alat bantu manusia adalah kecepatan dan ketepatan prosesnya lebih dapat diandalkan, sehingga keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru dimana dapat membantu meringankan beban pekerjaan terus menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan komputer, baik segi ketepatan maupun kecepatan informasi. 

        Salah satu kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir-akhir ini adalah sitem pakar (expert system)Expert System (Sistem Pakar) adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pemakai. Dengan bantuan Sistem Pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar. Digital Equipment Corporation, adalah perusahaan koputer yang pertama kali berspekulasi mengembangkan expert system untuk penggunaan internal pada tahun 1979, dimana pada saat itu, tugas pengkonfigurasian sistem komputer berjangkauan luas secara tradisional untuka para pelanggannya telah mencapai proporsi yang tidak bisa terurus lagi. Dengan bantuan Professor John McDermott dari Carnegie-Mellon University, Digital mengembangkan XCON, program eXpert CONfiguration yang mengecek ketepatan dari konfigurasi sistem komputer kompleks sebelum informasi konfigurasi ini dimasukkan ke jadwal manufakturing dan pengiriman , guna memastikan bahwa sistem tersebut bisa dirakit dan akan berfungsi seperti yang terancang yakni, tidak ada bagian penting yang hilang, tidak ada komponen yang tidak kompatibel, dll.

        Pada tahun 1981, McDemont mulai melakukan pengembangan prototipe pertama untuk XSEL. Kelompok pengembangan software awal memasukkan atau menyertakan knowledge engineer (perekayasa pengetahuan) yang menjalankan pengkodean di Carnegie dan yang kemudian pindah ke Digital, dan juga menyertakan sejumlah perekayasa pengetahuan yang telah mengerjakan XCON. Pada tahun 2984, tahun dimulainya riset, XSEL telah menjadi sistem yang sangat besar dan direncanakan akan disebarkan secara luas. Dalam tiga tahun berikutnya, data mengenai proyek XSEL dikumpulkan dari interview tak terstruktur dengan para developer, pemakai, dan manajer komputer yang pertama kali direlease dan dikumpulkan dari manajemen Digital pada berbagai tingkat, baik dalam bagian manufaktur (dimana XSEL dikembangkan) maupun dalam penjualan (dimana XSEL digunakan). Selain itu, kelompok representatif, yang dipilih sebagai sampel representatif random pada tahun 1984, diinterview pada musim panas tahun 1984, 1985, dan 1986. Catatan dari sejumlah meeting dan dari sumber arsip melengkapi data yang diperoleh dari interview tersebut.

        Ciri-ciri dari system pakar adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yan tidak pasti
2. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
3. System dapat mengaktikan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
4. Keluarannya bersifat anjuran.
5. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
6. Terbatas pada domain keahlian tertentu
7. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara terpisah.
8. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
        Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinaskan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutanya diguakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Referensi :
  • Andoko, Andrey, 1989 : Tuntunan Pemrograman Bahasa Prolog, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta
  • Aziz, M farid, 1994 : Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
  • http://books.google.co.id/books?id=MocuEV7C96YC&pg=PA17&dq=sistem+pakar&hl=id&sa=X&ei=gkcyT4uxDIfJrQe3x9ysBA&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q=sistem%20pakar&f=false
  • http://www.pcai.com/web/ai_info/expert_systems.html
  • Suparman, 1991: Mengenal Artificial Intelegence, Andi Offset, Yogyakarta.






Minggu, 05 Februari 2012

Tana Toraja Sulawesi Selatan

Tana Toraja, merupakan objek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya, dihuni oleh suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahanka gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Kebudayaan adat istiadat, seni musik, senitari, seni sastra lisan, bahasa, rumah, ukiran,tenunan dan kuliner yan masih sangat tradisional, membuat pemerintah Indonesia mengupayakan agar Tana Toraja dapat dikenal di dunia Internasional, salah satunya adalahmencalonkan Tana Toraja ke UNESCO untuk menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 2009.
          Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama Tongkonan. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang mengunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perungu, besi dan kuningan. Saking begitu melekatnya image Tana Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan utuk menggaet tuis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri "matahari terbit" itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negeri sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebu karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya teletak di atapnya yang menggunakan bambu.